SELATPANJANG –Malang memang tak berbau, dan anggota DPRD Meranti Azni Safri masih beruntung. Meskipun mobil dinas yang dikendarainya nyunsep alias masuk parit di Jalan Inpres, Selatapanjang, korban tidak mengalami luka sedikitpun. Ceritanya begini. Siang Rabu (6/1), sekitar pukul 13.00 WIB, dari kantornya yang berada di Jalan Dorak, anggota DPRD Meranti dari Partai PDI-P itu hendak pulang ke rumahnya yang berada di Alai, Kecamatan Tebingtinggi Barat, dengan mengendarai sendiri mobil dinas Grand Livina bernomor Polisi BM 1014 X.
Setelah keluar dari Jalan Dorak, Azni melintas Jalan Banglas kemudian membelokkan stir mobilnya mamasuki Jalan Inpres. Baru saja masuk Inpres, sekitar 200 meter dari Jalan Banglas, korban melihat sejumlah sepeda motor parkir di bibir jalan sehingga kelihatan macet. Yakin mobil tidak akan bisa melintas, akhirnya Azni banting stir untuk kembali ke Jalan Banglas.
Malangnya, ketika membelok di Jalan Inpres yang lebarnya sekitar 2 meter, mobil dinas yang dikendarai lelaki yang lengkap mengenakan baju safari serta pin tertancap di baju pada dada sebelah kiri, ban bagian depannya masuk parit beton. Belakangan diketahui, sejumlah sepeda motor yang parkir hingga memenuhi Jalan Inpres hingga membuat Azni balik kanan mengendarai mobil dinasnya, adalah warga yang sedang melayat karena ada orang meninggal.
“Saya mau pulang ke rumah, pas melintas Jalan Inpres ada orang meningal dan banyak kendaraan roda milik pelayat. Jadi saya langsung memutar untuk mencari jalan lain hingga akhirnya bagian depan mobil masuk parit,” kata Azni di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Untuk mengangkat bagian depan mobil yang masuk parit itu, Azni terpaksa menunggu kawannya dan ini baru bisa dilakukan sedikitnya menggunakan lima orang tenaga lelaki dewasa.
Lima menit setelah kejadian, kawan yang ditunggu Azni datang.Kawannya tersebut ternyanta anggota dewan juga, Edi Masyhudi dari Partai PPP yang mengendarai sepeda motor. Begitu sampai di TKP, Edy yang mengenakan baju kaos oblong warna putih itu langsung saja mengajak Azni, dan satu orang warga serta dibantu wartawan untuk mengangkap bagian depan mobil tersebut. Sekali angkat tak berhasil, yang kedua kali juga demikian. ”Begini, kami mengangkat yang lain mendorongnya,” kata Edy.
Trik Edy ini berhasil hingga bagian depan mobil dinas itu terangkat dari dalam parit. Dan ketika Edy serta sejumlah orang mengangkat mobil, terlihat tiga sepeda motor dengan penumpangnya terpaksa mengurungkan niat untuk melintas. Tiga sepeda motor yang berboncengan itu adalah pelajar berpa kaian seragam Pramuka, dan saat mobil diangkat mereka tampak memberi semangat. Begitu mobil itu terangkat, para pelajar itupun berteriak. ”Hore….!!! Berhasil,” Setelah mobil berhasil dari ”jebatkan” parit, sebelum kembali melanjutkan pulang ke rumah, Azni sempat mengucapkan terima kasi kepada sejumlah warga yang menolongnya.(*/FR)