DUMAI-Belum jelas pengalaman apa yang di alami Imigran ini, namun perbedaan bahas mengalami kesulitan saat petugas memintai keterangan dari 74 Imigran tersebut, Yakni 71 Imigran negara asal bangladesh dan 3 lagi berasal dari negara Iran. Sebanyak 74 Imigran, Jum’at (19/2) pagi diamankan dan di bawa ke halaman Mapolpres Dumai untuk di data keterangan, imigran itu memiliki dokumen lengkap, selanjutnya polisi langsung menyerahkan ke pihak kantor imigrasi Dumai usai diperiksa.
Kapolres Dumai, AKBP Suwoyo SIK Msi melalui Kasat Reskrim AKP Herfio Zaki kepada awak media menjelaskan mulanya ada dua orang warga asing mendatangi Polres Dumai melapor pada pukul 04.30WIB dini hari. Jum’at (19/2)
“Setelah dia melapor dan kita periksa, mereka di datangkan dari cengkareng untuk dibawa ke Kelang malaysia, setelah sampai di Dumai, mereka di titipkan ke salah satu rumah di Jalan Tegalega Gang Dharma Bakti, Ratusima, Dumai Selatan,”ujar Zaki
Dilanjutkan Kasat,” dua orang asal bangladesh lari dari rumah tersebut, dan melapor usai kita periksa, Pelapor menjelaskan dirinya selama tinggal dirumah itu tidak dikasi makan, dan mengatakan telah di pukul, lalu kita mendatang rumah tersebut dan mengamankan seluruh imigran untuk di mintai keterangan, namun bahasa mereka seditik sulit dipahami, informasi yang kita ketahui mereka berasal dari cingkareng, itu kita melihat dari tiket pesawat yang mereka kantongi, lalu dibawa dengan mengunakan mobil bis ke Dumai,selanjutnya di titipkan di sebuah rumah jalan”jelaskan Kasat.
Pantauan Dumaipos, terlihat beberapa dari mereka sedang menyembunyikan roti dan gandum di dalam tas, saat tas itu di buka mereka rebutan gandum dan memakanya beramai-ramai hingga lahap, entah kesan apa yang mereka alami selama di Tanah air, namun mereka terlihat sangat lapar sekali.
Saat di wawancarai Dumaipos, warga bangladesh dalam bahasa Inggris menjelaskan, dia mengatakan bahwa ada agent yang membawanya, namun sebagian dari mereka sudah ada yang berengkat pulang, mereka menungu jadwal berangkat, “saya akan segera pulang, kami bekerja, datang kemari untuk bekerja,dan dibawa oleh orang (dikatakanya agent), saya ada paspor dan dokument lengkap.kami sedang menunggu pulang.”Ujarnya.
Terkendala Bahasa
Saat ini, Kantor Imigrasi Kota Dumai memeriksa kepemilikan dokumen 74 warga negara asing asal Bangladesh dan Iran yang terlantar, namun pemeriksaan tersebut terkendala oleh bahasa.Kasubsi Humas Imigrasi Dumai Widiyanto menyebutkan, proses pemeriksaan dokumen WNA yang melapor telah dilantarkan penampung selama 15 hari tersebut masih berlangsung usai serah terima dari Kepolisian Resort Dumai, Jum’at (19/2/2016)
“Seluruh WNA kini sudah berada di Imigrasi dan petugas masih melakukan pemeriksaan dokumen perjalanan mereka,” kata Widi.Widiyanto menjelaskan, proses pemeriksaan dokumen WNA ini akan memakan waktu cukup lama karena selain berjumlah banyak, juga terkendala imigran ini kurang menguasai bahasa Indonesia. Sejauh ini Imigrasi belum dapat menyimpulkan kepemilikan dokumen para WNA tersebut untuk diambil tindakan selanjutnya seperti upaya pemulangan. Keterangan lebih lanjut kita akan menunggu arahan dari pimpinan terkait imigran asing ini,” akhirnya.(*/FR)