PEKANBARU– Ratusan Mahasiswa dari Universitas Lancang Kuning (Unilak) melakukan aksi demo di depan kantor wali kota Pekanbaru, Senin (28/3).Kedatangan mahasiswa tersebut untuk mencari tahu terhadap beberapa program yang telah di luncurkan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru yang diantaranya, perubahan icon kota pekanbaru dari kota Bertuah menjadi Kota Madani, permasalahan kawasan pusat perkantoran dan perkembangan ritel yang dinilai sudah melanggar kesepakatan dan beasiswa pendidikan.
Disela-sela penyampaian orasi oleh orator suasana sempat memanas, sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara masa pendemo dan petugas Satpol PP yang melakukan penjagaan, pasalnya harapan mereka tidak digubris untuk bertemu langsung bersama walikota.”Kita tidak setuju apa yang dilakukan oleh Firdaus, tolong keluar dan minta pertanggungjawaban bapak terhadap rakyat,” kata Koordinator Umum aksi demo, Adrizal. Menurutnya, Pekanbaru sudah lama memiliki slogan Bertuah. Selain itu, jika menjadi Madani, pemrintah Kta Pekanbaru harus menunjukan kinerjanya dalam pemberantasan prostitusi perjudian yang masih merajalela.
“Yang saya tahu sejak lahir sudah Bertuah, bukan Madani. Dan Pemko tidak pernah berbuat untuk mewujudakan Kota Madani tersebut dimana maksiat masih dimana-mana” katanya lagi.Sementara itu, terkait perkembangan ritel yang mana mereka mengetahui bahwa pemko hanya mengizinkan 100 gerai untuk masing-masingnya (Indomart dan Alfamart) namun dilapangan tidak demikian, dan juga pendiriannya juga sudah masuk ke permukiman warga yang sesuai izinya hanya di perbolehkan di jalan protokol.
“Kami sudah mendata sudah banyak masyarakat yang sudah di buat tambah miskin oleh ritel-ritel ini, Pemko harus bertanggung jawab atas masalah ini, “katanya berapi-api.Setelah kurang lebih dua jam melakukan orasi yang dijaga ketat oleh Personil kepolisian dari Polres Pekanbaru, akhirnya Ayat cahyadi, S,Si yang sedang menggelar Musrembangda menyempatkan untuk menemui massa pendemo.Beberapa tuntutan yang disampaikan Ayat coba menanggapi, salah satunya permasalahan slogan Madani Pemko Pekanbaru tidak melakukan perubahan untuk hal tersebut.
“Untuk slogan itu sudah menjadi visi dan misi sejak kami menjadi bakal calon wali kota Pekanbaru. Dan hal tersebut juga sudah disampaikan di DPRD,” kata Ayat.Untuk Indomaret dan Alfamart, Pemko Pekanbaru sendiri akan mengevaluasi hal tersebut.
“Ini akan kita evaluasi kedepannya karena hal ini akan jadi perhatian bagi kita kedepannya,” sambung Ayat.Sementara itu terkait beasiswa, Pemko Pekanbaru sampai APBD tahun 2013 telah menganggarkan hal tersebut. Namun di tahun 2014, Pemko tidak memperbolehkan adanya bantuan pendidikan tersebut.
“Karena menurut Badan Pemeriksa Keuangan, persyaratan untuk pengajuan tersebut sangatlah ketat. Padahal kami ingin meningkatkan kecerdasan masyarakat Pekanbaru kalau perlu S1, S2 sampai S3,” jelas Ayat.Kemudian untuk Tenayan Raya, Ayat mengatakan bahwa hal tersebut sudah melalui persetujuan DPRD Kota Pekanbaru.”Kita sudah melalui persetujuan DPRD, kalau tidak disetujui kenapa kita sampai berani bangun perkantoran,” tutupnya.(*/FR)