DUMAI — Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) yang kembali muncul di Kota Dumai beberapa hari terakhir, membuat risau hati para petinggi negeri ini. H Zulkifli As yang baru 3 hari dilantik menjadi Walikota Dumai, harus turun langsung melihat kondisi Karlahut. Bersama Dandim 0320/Dumai Letkol Kav Afkar Mulya SE dan Kapolres Kota Dumai AKBP Suwoyo SIK, MSi, langsung turun ke lapangan mengkomando pemadaman.
Jam baru menunjukkan pukul 07.30 WIB, pada Sabtu (20/2). Mendung menggelayut di Kota Dumai. Hujan yang diharap sejak beberapa hari belakangan tak kunjung turun. Padahal, itu yang diharapkan warga kota pelabuhan itu. Selain untuk memenuhi kebutuhan air bersih, turunnya hujan diharapkan mampu memadamkan hots spot yang belakangan mulai muncul akibat kemarau.
Sabtu merupakan hari libur bagi PNS. Dan hari Sabtu itu, biasanya jadi hari berkumpul bersama keluarga setelah 5 hari menjalankan rutinitas. Tapi tidak bagi anggota BPDB Kota Dumai, sebagian anggota TNI dan Polri serta tim Manggala Agni. Mereka justru berjibaku memadamkan api akibat kebakaran lahan dan hutan. Untuk memompa semangat tim gabungan yang berjumlah lebih dari 200 orang itu, Walikota H Zulkifli As bersama Dandim 0320/Dumai Letkol Kav Afkar Mulya SE dan Kapolres Kota DumaiAKBP Suwoyo SIK MSi, turun langsung ke lapangan. Memantau dan memimpin pemadaman karlahut. Mereka didampingi Kadis Tanbunhut, Kepala BPBD Dumai
Tengku Ismet dan sejumlah pihak.
Diawali dengan apel gabungan di Mapolsek Bukit Kapur, seluruh personil siaga mempersiapkan perlengkapan dan peralatan pemadaman kebakaran. lalu bertolak menuju kelokasi kebakaran sekira pukul 09.00 WIB.Selama menempuh kurun waktu 1 jam tiba dilokasi, Tim gabungan langsung menuju ke titik api dan melakukan penyemprotan
mengunakan mesin dari air blok kanal. 1 Unit Eskavator dan 1 Unit Helikopter Water Bombing dari PT Sinar Mas ikut membantu upaya pemadaman dilokasi kebakaran. Di lapangan petugas berupaya keras tarlihat memdamkan api. Seluruh petugas bekerja solid dan kompak saat memulai pemadaman di lapangan.
Seluas 5 hektar lahan yang terbakar langsung dipantau oleh Walikota, Kapolres dan Dandim saat di lokasi titik api, seketika mulai terlihat awan menghitam seolah memberi tanda akan turunnya hujan.Namum seluruh prajurit dan personil gabungan terus saja melakukan upaya pemadaman ditengah-tengah lahan gambut yang panas, selang beberapa jam kemudian hujan turun deras seperti hadir untuk membantu kerja keras prajurit dan personil gabungan di lokasi kebakaran.
Meski hujan dengan intensitas sedang turun, namun Zul As yang berada dilokasi pemadaman tak beranjak. Ia terus berkoordinasi
dengan Dandim dan Kapolres dan pihak-pihak lain melakukan pemada ð 7 3 Šman. Hingga pakaian yang dikenakan basah pun, Zul As tak beranjak. Demikian halnya dengan Dandim dan Kapolres. Zul As dilokasi mengatakan, untuk jumlah lahan yang terbakar yakni seluas 5 hektar. Atas kerja keras tim gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, BPBD, Mangala Akni, Camat dan Lurah juga warga, api dengan cepat dapat dilokalisir dan dipadamkan.
“Kita juga dibantu dengan water bombing dari PT Sinarmas, untuk kondisi sekarang api sudah berhasil dipadamkan 80%. kita berharapan api dapat padamam sepenuhnya.Lanjut Wako lagi, untuk kendala dilapangan yaitu saat menuju lokasi kebakaran, akses jalan rusak. “Kedepan kita akan membenahi dan menambah peralatan kebakaran,” ujarnya.Dandim 0320 Dumai, Letnan Kolonel Kav Afkar Mulya SE, menuturkan upaya pemadaman mengutamakan integeritas dari berbagai element, TNI, Polri, pemerintah daerah dan masyarakat.”Kita bersama-sama sudah 3 hari melakukan penanganan. Untuk kendala yang dialami dilapangan hanya arah angin saja.Alhamdulilah kita juga dibantu Water bombing oleh PT Sinar mas. Dari jumlah personil TNI seluruhnya sebanyak 50 orang, terdiri dari kodim, Denrudal dan Kompi Senapan. Sampai saat ini prajurit masih semangat dan moril masi tinggi, kita tuntaskan api hingga padam,” pungkasnya.
Kapolres Dumai AKBP Suwoyo SIK MSi menjelaskan pemadaman merupakan sinergitas seluruh tim dibantu PT Arara Abadi Sinarmas. Pihaknya juga meningkatkan sinergitas patroli. Sebanyak 52 embung besar sudah dibuat sebelumnya guna memadamkan daerah yang rawan terjadi kebakaran, ditambah bloking kanal, dan embung air. “Untuk kasus karlahut, penegakan hukum terdapat sebanyak 5 LP dan 6 tersangka. Kita sudah mengoptimalkan sosiasilasi himbauan dan maklumat kapolda. Tujuannya agar tidak ada lagi yang membakar lahan. Namum masyarakat kita masih belum sadar akan hal itu,” kata kapolres. (*/FR)