SELATPANJANG - Begitulah seorang pemimpin. Meskipun kesalahan atau sikap yang kurang baik ditunjukan anak buahnya, namun pemimpin harus berada di depan untuk membenahinya. Karena kerendahan hatinya atas arogan sikap anak buah, Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Zahwani Pandra Arsyad, kepada seluruh insan pers baik yang tergabung di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Meranti ataupun tidak.
Sikap berjiwa besar dan kesatria Pandra ini ditunjukannya saat menerima Ketua PWI Kabupaten Kepulauan Meranti, Ahmad Yuliar dan sejumlah insan pers lainnya, Jumat (22/1), sejak pukul 10.20 WIB hingga pukul 11.45 WIB. Kehadiran wartawan inipun menyusul selisih yang memanas lantaran sikap Kapolsek Tebingtinggi Barat, Ipda Asril, dianggap arogan terhadap rekan-rekan wartawan di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Tanpa didampingi Kapolsek Tebingtinggi Barat, Ipda Asril, Pandra langsung mengutarakan permintaan maafnya kepada insan pers yang bertugas di wilayah Meranti. “Atas nama anggota dan jajaran Polres Meranti, saya minta maaf bila yang dilakukan anggota kami ternyata sudah menyinggung perasaan rekan-rekan media. Ini menjadi catatan khusus saya untuk membenahi internal,” kata Pandra.
Diakuinya, bahwa tindakan Kapolsek Asril tersebut dikarenakan miskomunikasi dan kurangnya pengendalian diri terhadap emosional bagi seorang perwira Kepolisian, bahkan hal ini menjadi sebuah cacatan khusus.”Saya apresiasi inisiatif rekan-rekan wartawan yang mengadukan tindakan arogansi anak buah saya ini. Laporan itu sebagai bentuk pengawasan eksternal terhadap kinerja kepolisian ke arah yang lebih baik. Dan atas sikap, perlakuan anggota saya tersebut, saya minta maaf,” kata Pandra.
Selain maaf, Kapolres juga mengapresiasi niat tulus rekan-rekan wartawan di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti yang tergabung kedalam organisasi PWI, dalam upaya menjalin hubungan kerja di lapangan bersama Kepolisian.Karenanya Pandra mengimbau warga masyarakat yang mendapati anggotanya melakukan tindakan indispliner yang dipastikan melanggar dari tugas dan fungsi sebagai aparat keamanan, segera dilaporkan dengan bukti jelas. “Jangan sampai ulah anggota mencoreng institusi. Padahal tugas Polisi adalah memberikan perlindungan, mengayomi masyarakat, dengan mendahulukan senyum ramah, sopan santun, dan ramah-tamah,” tegas mantan Bang Jakarta 1991 ini.
“Kita harus menciptakan kesejukan dan mencari solusi mengatasi permasalahan di masyarakat,” pesan Pandra.
Sementara itu, Ketua PWI Kabupaten Kepulauan Meranti, Ahmad Yuliar menyampaikan, agar persoalan ini dapat disikapi bijak oleh Kapolres Kepulauan Meranti, dan dapat mencari solusi yang tepat, agar dalam menjalan tugas jurnalistik dilapangan dapat kembali dilaksanakan dengan nyaman bersama jajaran Polres Kepulauan Meranti dalam tugas menjaga Kamtibmas.”Kita sudah dengar langsung Pak Kapolres sampaikan permohonan maaf. Dia berharap kerjasama sebagai mitra tetap berjalan baik,” sebut pria yang akrab disapa Amek ini.(*/FR)