SELATPANJANG – Pasca kebakaran lahan perkebunan sagu milik warga di Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahun 2015 lalu kini menjadi perhatian khusus Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti.
Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Said Hasyim menyarankan agar lahan tersebut bisa ditanami kembali dengan berbagai jenis komoditi pertanian. Namun terlebih dahulu dilakukan uji dan kajian menyangkut kondisi lahan dan jenis tanaman yang cocok ditanam oleh Dinas Pertanian Peternakan dan Tanaman Pangan (DPPTP) Kabupaten Kepulauan Meranti melalui PPL Pertanian dan Peternakan Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu.
“Jagung dan kedelai saya kira cocok di tanam disini, tapi perlu dikaji dulu oleh PPL Pertanian apakah zat asam di tanah ini bagus atau tidak, sehingga jika nantinya ditanam tidak sia-sia dan hasilnya dapat memuaskan,” kata Said Hasyim, di sela kunjungannya di lahan perkebunan sagu di Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu yang telah menjadi arang pasca kebakaran pada tahun 2015 lalu, Kamis (17/3) sore.
Dilokasi lahan itu, Said Hasyim melihat langsung sebagian besar lahan belum ditanami kembali. “Dilahan ini hanya sekitar 1 hektar yang sudah ditanami nenas, sementara puluhan hektar lagi belum dimanfaatkan,” sebut Said Hasyim.
Untuk mengembalikan fungsi lahan tersebut, Wabup meminta peran petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang bertugas di Kecamatan Tasik Putri Puyu, agar melakukan kajian dan uji kelayakan kondisi lahan untuk komoditi pertanian.
“Sangat disayangkan bila lahan puluhan hektar ini tidak ditanami kembali, padahal hasilnya dapat menjadi penopang kebutuhan ekonomi masyarakat. Bahkan bisa jadi lahan pilot project pertanian dan peternakan,” ujar Said Hayim.
Sementara itu, Sekretaris DPPTP Kabupaten Kepulauan Meranti, Sihana mengungkapkan, banyak peluang bantuan program pertanian dari Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk mendukung terwujudnya gagasan Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Said Hasyim. “Insya Allah, kita usahakan juga bantuan untuk rencana program ini dari Pemerintah Pusat dan Provinsi,” kata Sihana.
Menurut Sihana, Kecamatan Tasik putri puyu sangat berpotensi untuk dikembangkan disektor pertanian tanaman kedelai dan jagung, melalui masyarakat yang tergabung dalam Gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang terlebihdahulu telah membuat proposal dan mengajukannya ke Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui DPPTP.
“Mudahan-mudahan dengan bercocok tanam jagung dan kedelai nantinya bisa meningkatkan taraf kehidupan ekonomi masyarakat di desa ini,” ujar Sihana Camat Tasik Putri Puyu, Fahrurrozi, mengatakan, bahwa memang dibutuhkan konsep yang jelas dalam program peningkatan komoditi pertanian, sehingga masyarakat mau menanami kembali lahannya dengan komoditi pertanian yang dapat memberikan hasil memuaskan. (*/FR)